as

Tuesday 26 August 2014

Tips Menjawab 7 Pertanyaan Umum Dalam Wawancara Kerja


Bagi sebagian besar pencari kerja, menghadapi wawancara merupakan bagian yang terberat dan tahap paling menentukan keberhasilan memperoleh suatu pekerjaan. Pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa dibayangkan dan diduga sebelumnya, kerap membuat orang gugup karena tidak belum mempersiapkan jawaban. Sara Sutton Fell, Andy Teach dan Miriam Salpeter, para pakar dunia kerja berbagi beberapa tips jawaban wawancara untuk Anda. Berikut beberapa tips dari mereka. 

1. “Ceritakan tentang diri Anda”
Walaupun ini bukan sebuah pertanyaan, namun salah menjawabnya dapat memupuskan kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Seorang eksekutif HRD pernah memberitahu saya bahwa ini merupakan pertanyaan yang dapat menjebak. Para perekrut menurut hukum tidak selayaknya mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting mengenai diri Anda, namun jika Anda keceplosan menjawabnya, Anda dapat saja menceritakan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu diceritakan. Cara paling buruk dalam menjawab pertanyaan seperti ini adalah dengan menceritakan kisah hidup Anda, di mana mereka tidak akan tertarik sama sekali. Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan semacam ini adalah dengan membahas minat yang Anda miliki dan berkaitan dengan pekerjaan tersebut, dan mengapa latar belakang diri Anda akan membuat Anda cocok sebagai pekerja yang hebat. 

2. “Apa kekuatan dan kelemahan Anda?”
Sangatlah mudah untuk menceritakan tentang kelebihan atau kekuatan diri Anda, seperti sifat yang detail dan teliti, pekerja keras, pekerja team yang baik, dsb. Namun sangatlah mudah untuk terjungkal saat membahas tentang kelemahan diri Anda. Janganlah pernah menceritakan sisi kelemahan Anda, kecuali sisi kelemahan tersebut telah Anda taklukkan sepenuhnya. Para perekrut sudah bosan dengan jawaban-jawaban yang selalu sama, seperti, “Kelemahan terbesar diri saya adalah saya bekerja terlalu keras, sehingga saya harus memperlambatnya.”

Jawaban terbaik untuk menjawab pertanyaan semacam ini adalah dengan membahas kelemahan yang telah Anda atasi, seperti kebiasaan Anda sering datang terlambat, namun setelah ditegur oleh sang supervisor tentang pentingnya tepat waktu, Anda tidak pernah datang terlambat lagi.

3. “Dimana posisi Anda 5 tahun mendatang?”
Maksud sebenarnya dari pertanyaan ini adalah, “Apakah pekerjaan ini sesuai dengan jalur karir yang Anda inginkan? Apakah Anda sekedar melamar saja karena membutuhkan sesuatu? Apakah rencana jangka panjang karir Anda sesuai dengan posisi tersebut? Sejauh mana harapan karir Anda dapat direalisasikan? Apakah Anda berpikir tentang karir jangka panjang? Ataukah Anda akan berhenti bekerja setelah setahun atau dua tahun? Demikian yang diutarakan oleh Sara Sutton Fell, CEO dan pendiri Flex.Jobs.

Untuk menjawab pertanyaan ini, tunjukkanlah bahwa Anda telah mengukur kemampuan diri dan membuat rencana karir Anda sebelumnya. Perlihatkan bahwa Anda ingin berkembang secara profesional dan mampu menerima tanggung jawab lebih pada perusahaan tersebut. Jangan pernah berkata hal seperti, “Saya tidak tahu,” atau “Saya sungguh menginginkan pekerjaan ini.”

Tak seorang pun dapat mengetahui tepatnya posisi karir mereka pada lima tahun mendatang, namun para perekrut ingin melihat komitmen yang Anda miliki pada pekerjaan, perusahaan dan industri tersebut. “Kenyataannya, saya katakan bahwa sangatlah sulit bagi Anda untuk dapat mengetahui jabatan apa yang akan Anda pegang lima tahun mendatang, namun idealnya Anda tentu ingin menaiki tangga karir perusahaan dengan kemampuan Anda. Anda ingin berada di posisi manajemen, dan tujuan Anda adalah untuk membantu perusahaan dengan semampu Anda. Jika Anda memberikan kesan bahwa pekerjaan ini hanya sebagai batu loncatan, kemungkinan besar para perekrut tidak akan tertarik untuk menerima Anda. 

4. “Tolong ceritakan kejadian saat Anda memiliki masalah dengan supervisor atau rekan kerja Anda, dan bagaimana cara Anda mengatasinya.”
Hal tersulit dalam bekerja bukanlah soal pekerjaan, melainkan orang-orang di tempat bekerja. Kebanyakan karyawan memiliki masalah dengan supervisor atau rekan kerja mereka. Bagaimana cara mereka mengatasi permasalahan tersebut akan banyak menunjukkan kemampuan mereka dalam menghadapi orang lain. Jika Anda mampu menjelaskan kepada pewawancara tentang kemampuan Anda dalam mengatasi permasalahan menghadapi orang lain di tepat kerja, tentunya ini akan memberi Anda kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. 

5. “Apa permintaan Anda mengenai gaji?”
Maksud dari pertanyaan ini adalah, “Apakah Anda mempunyai harapan yang realistis menyangkut soal gaji? Apakah kita memiliki pandangan yang sama, ataukah Anda menginginkan lebih dari apa yang dapat kami berikan? Apakah Anda fleksibel soal gaji, atau tidak dapat ditawar lagi?”

Cobalah untuk menghindari pertanyaan ini pada saat wawancara pertama, karena akan memperkecil kesempatan diterima jika Anda melakukannya. Sampaikan pada perekrut, jika Anda memang dipertimbangkan untuk diterima, Anda akan menyebutkan nilai gaji Anda, namun jika memungkinkan, biarkan mereka yang memberikan penawaran pertama. Kunjungi website seperti Qerja.com untuk memperoleh gambaran soal gaji dari posisi pekerjaan tersebut. “Tidak perlu langsung menerima tawaran awal mereka karena selalu aka nada ruang untuk bernegoisasi.”

Jika saatnya menyebutkan angka, pastikan pengalaman dan jenjang pendidikan Anda menjadi pertimbangan. “Juga pertimbangkan standar gaji di daerah tempat Anda bekerja, karena setiap daerah akan berbeda. Bicarakan dalam rentang kisaran saat memberikan gambaran, dan sebutkan bahwa Anda dapat menyesuaikan diri soal gaji, dan Anda terbuka untuk menerima keuntungan lebih dari perusahaan. Sampaikan dengan singkat dan langsung ke pokok persoalan, dan santai saja jika ada tanggapan hening sejenak setelah Anda mengemukakannya. “ 

6. “Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?”
Para perekrut ingin mengetahui motivasi keinginan Anda untuk meninggalkan pekerjaan sebelumnya. Apakah Anda seorang oportunis yang hanya ingin mencari uang lebih, atau Anda berharap menemukan pekerjaan yang akan menjadi karir Anda.

Jika Anda meninggalkan tempat kerja karena tidak menyukai atasan Anda, janganlah berbicara negatif tentangnya, sampaikan saja bahwa Anda memiliki pandangan kerja yang berbeda. Jika karena pekerjaannya yang membosankan, katakan saja bahwa Anda sedang mencari posisi yang lebih menantang.
Bicarakan tentang hal-hal positif yang Anda peroleh dari tempat kerja terakhir, dan fokuslah pada pandangan mengapa posisi yang baru ini sangatlah cocok bagi Anda, dan Anda akan menjadi karyawan yang tepat bagi perusahaan mereka.

Jika Anda telah meninggalkan pekerjaan Anda sebelumnya, Sutton Fell menganjurkan beberapa jawaban sebagai berikut :

- Jika Anda dipecat
Jangan menjelek-jelekkan atasan atau perusahaan lama Anda. Katakan bahwa perusahaan memang melepaskan Anda dan Anda memahami keputusan mereka, dan Anda telah mengetahui apa yang ingin Anda perbaiki dalam hal bekerja, dan sampaikan pula bagaimana Anda akan menjadi karyawan yang lebih baik karenanya.

 - Jika kontrak Anda tidak diperpanjang
Sekali lagi, jangan menjelekkan atasan atau perusahaan terakhir Anda. Katakan bahwa Anda memang dilepas, dan Anda memahami situasi di balik keputusan mereka, dan Anda ingin melanjutkan masa depan Anda, dan tak ingin berdiam diri di dalam masa lalu, dan siap melakukan apa yang telah Anda pelajari di tempat terdahulu untuk perusahaan yang baru.

 - Jika Anda berhenti
Jangan bercerita detil tentang ketidakbahagiaan atau ketidakpuasan Anda. Sebaiknya katakan bahwa Anda menghargai segala pengalaman dan didikan yang telah Anda terima sebelumnya, dan Anda merasa sudah saatnya Anda harus mencari kesempatan yang baru dan lebih baik, untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan Anda, dan mencari perusahaan yang tepat di mana  Anda dapat bertumbuh. 

7. “Mengapa saya harus menerima Anda ?”
Perekrut mungkin tidak akan memberikan pertanyaan ini secara langsung, namun di setiap pertanyaan yang Anda jawab dalam wawancara akan membantu mereka memahami, mengapa Anda orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut.

 “Fokuslah pada latar belakang diri Anda dan mengapa Anda adalah kandidat yang tepat, dan sampaikan juga bagaimana Anda akan berkontribusi untuk perusahaan.
Biarkan pewawancara mengetahui bahwa salah satu tujuan Anda adalah untuk membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah, dengan menerima tangung jawab semampu Anda, dan Anda akan merasa semangat sekali tentang pekerjaan ini sejak memulainya di hari pertama.

Salpeter menyarankan Anda untuk mencari tahu sebelumnya gambaran tentang tanggung jawab dari pekerjaan tersebut. Carilah tiga atau empat hal pokok yang terpenting, apakah itu tentang kerjasama antar divisi, kerja sebagai tim, atau anggota tim. Jika ada, jawaban Anda atas pertanyaan ini sebaiknya difokuskan dengan kemampuan Anda dalam bekerja sebagai tim.

Sumber: Forbes
http://www.qerja.com/happy/article/Tips-Menjawab-7-Pertanyaan-Umum-Dalam-Wawancara-Kerja#.U_0zcaPSRyx

No comments:

Post a Comment