Renungan Untuk HRD & GA dalam Menyeleksi Pelamar Pekerjaan
Para
HRD & GA mempunyai berbagai cara dan Teknik dalam menyeleksi para
pelamar pekerjaan tetapi banyak yang melupakan satu hal yaitu ETIKA (Attitude).
Walau bagaimanapun pintar atau expert nya
seseorang apabila tidak punya etika, tidak ada artinya bahkan bisa
merugikan perusahaan (swasta) ataupun negara (pemerintahan). Butuh waktu
yang lama untuk merubah orang yang tidak punya etika menjadi beretika.
Karena etika merupakan watak atau karakter bawaan dari seseorang dari
lahir atau pengaruh lingkungan sejak dari kecil. Sangatlah sulit merubah
etika karena sudah jadi kebiasaan sang empunya diri, dibutuhkan tekat
dan keseriusan yang sangat kuat dari dalam diri sendiri untuk dapat
merubahnya.
Sedangkan orang pintar atau expert, sangat lah gampang dan mudah membuat dari yang tidak expert menjadi expert dibidangnya.
Ini
pengalaman saya waktu baru bergabung dengan perusahaan PT Mitra Lintas
Nusantara. Dalam test wawancaranya antara saya dan HRD perusahaan ada
kata - kata yang diucapkan oleh orang HRD yang membuat saya sangat
merenungkan. Padahal saat itu saya sedang memberikan profil diri saya
dan kemampuan yang saya miliki. Saat itu saya merasa ilmu yang saya
dapat menjadi tak berarti ?
Berikut kutipan wawancara saya :
Ujar HRD & GA :
Saat kalimat itu terucap, saya langsung tidak dapat berkata - kata lagi. Hanya mendengar yang dapat saya lakukan.
Artikel
ini saya tulis bertepatan dengan sudah selesainya masa prodisi ( Uji
coba ) selama 3 bulan bekerja di perusahaan PT Mitra Lintas Nusantara.
Saya masuk tanggal 28 Mei 2012 dan berakhir tanggal 28 Agustus 2012
(hari ini).
Tapi sayang, HRD nya hari ini sedang
melakukan perjalanan Dinas. Jadi mungkin pas kembali lagi ke
banjarmasin, baru saya akan di berikan kontrak dan penawaran baru.
heeeeee
Semangat . . . . . . . . ..
Banjarmasin 28 Agustus 2012
MUNADI
No comments:
Post a Comment